Mata Kuliah : PMM-B
Dosen : Khiki Purnawati Kasim,
S.ST.,M.Kes
HACCP ES TELER DI PETTARANI
OLEH
HILDAYANTI
UMAR
PO.71.3.221.13.1.021
Tingkat :
II A
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR JURUSAN KESEHATAN
LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI D III
2014/2015
LANGKAH 1
HACCP
PEMBENTUKAN TIM HACCP
|
No.
|
Nama
|
NAMA
WARUNG
|
ALAMAT
|
JABATAN
|
|
1
|
Hldayanti Umar
|
Es Teler Pettarani
|
Jln.Ap.Pettarani Makassar
|
Ketua TIM
|
|
2
|
Sarmilah
|
Es teler
|
Anggota
|
|
|
3
|
Nur fitriana
|
Es teler
|
Anggota
|
|
|
4
|
Duhryaty asnidar
|
Es teler bantabntaeng
|
Banta - bantaeng
|
Anggota
|
|
5
|
Muh. Rivai
|
Es teler
|
Anggota
|
LANGKAH 2 HACCP
DESKRIPSI PRODUK
|
Spesifikasi
|
Tolak ukur
|
|
Nama produk
|
Es teler
|
|
Komposisi/bahan
|
Buah alpukat, buah nangka, kelapa
muda, agar, sagu mutiara, kacang, susu kental manis, sirup dan air gula merah
serta es batu.
|
|
Alat yang di gunakan
|
Pisau, gelas , sendok dan toples
|
|
Cara produksi
|
Agar dan sagu mutiara di masak
> buah alpukat, nangka dan agar di
potong dadu > Susun dan tata potongan buah, agar, sagu mutiara, kacang
secukupnya didalam gelas atau mangkuk es > Masukkan es batu kemudian tuang
air kelapa muda > tambahkan susu kental manis dan sirup diatasnya > es
teller siap di sajikan.
|
|
Jenis Bahan pengemas
|
Di kemas dalam gelas plastic
kemudian di tutup dengan penutup plastic
|
|
Cara penyimpanan
|
≤ 25º
C
|
|
Umur simpan
|
3 hari
|
|
Cara distribusi
|
Menggunakan gerobak
|
|
Penggunaan produk
|
Produk siap di komsumsi
|
|
Target konsumen
|
Anak – anak hingga orang tua
|
LANGKAH 3 HACCP
IDENTIFIKASI TUJUAN PENGGUNAAN
Identifikasi
pengguna produk yang ditujukan adalah untuk komsumsi umum, seperti :
·
Kelompok
usia Anak-anak
·
Kelompok
usia Dewasa
·
Kelompok
usia Orang Tua
·
Kelompok
pengguna tertentu (bayi, ibu hami, immunocompromised dll)
LANGKAH 4 HACCP
PENYUSUNAN DIAGRAM ALIR
|
PEMOTONGAN
BAHAN
|
|
PERSIAPAN
|
|
Buah nangka
|
|
Aneka agar
|
|
PENATAAN
/ PENCAMPURAN KE DALAM GELAS
|
|
Es batu
|
|
Sirup
|
|
Aneka agar
|
|
Buah alpukat
|
|
Sagu mutiara
|
|
Buah alpukat
|
|
Air gula merah
|
|
Air kelapa muda
|
|
Susu kental manis
|
|
Kacang
|
|
Buah nangka
|
|
ES
TELER SIAP DI SAJIKAN
|
LANGKAH 5 HACCP
VERIFIKASI DIAGRAM ALIR
Diagram
alir yang telah dibuat harus diverifikasikan kesesuaian kondisinya dengan
tahapan proses yang terjadi di lapangan. Verifikasi tersebut dilakukan dengan
cara pengamatan langsung tahapan produksi, pengambilan sample, wawancara dan
pengamatan operasi non rutin. Apabila diagram alir yang telah dibuat tidak
sesuai dengan yang terjadi dilapangan, maka haruslah dilakukan modifikasi
terhadap diagram alir tersebut.
Diagram alir yang telah dibuat harus
sesuai dengan yang terjadi dilapangan, verifikasi dapat dilakukan dengan
memperhatikan langkah berikut ini ;
>> Diagram alir harus menjadi penjelasan aktual di setiap waktu kerja
>> Diagram alir harus menjadi penjelasan aktual di setiap waktu kerja
- Per shift, per hari, waktu, minggu, bulan bahkan tahunan.
- Libur nasional, peek season, mount rush dan hal lain yang berhubungan dengan lonjakan produksi harus dihitung.
>> Verifikasi harus dilakukan
dari awal produksi sampai dengan akhir proses
- Pastikan tidak ada proses yang terlewat
- Pastikan semua parameter sudah sesuai proses
- wawancara setiap personel terkait untuk memastikan tidak ada yang terlewat
>> Revisi diagram alir yang
telah dibuat
- jangan ragu untuk mengubah diagram alir yang sudah dibuat sesuai dengan kondisi praktek di lapangan
- Bila perlu ubah kondisi praktek di lapangan agar sesuai dengan diagram alir
>> Verifikasi yang dilakukan
harus dilakukan oleh personal yang memahami proses
- Manager produksi atau Supervisor produksi
- Departemen terkait yang paham dengan proses (R&D,
LANGKAH 6 (PRINSIP 1) HACCP
ANALISA BAHAYA
1.
Identifikasi
bahaya dan cara pencegahan
·
Identifikasi Bahaya dan Cara
Pencegahan Pada Bahan
|
No
|
Jenis
bahan
|
Bahaya
F/K/B(M)
|
Jenis
Bahaya
|
Cara
Pencegahan
|
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
|
Buah alpukat
Buah nangka
Agar (merah, hijau dan coklat)
Sagu mutiara
Air kelapa muda
Susu kental manis
Sirup (DHT)
Kacang
Air gula merah
Es batu
|
B,K,F
B,F,K
K,B,F
F,B,K
F,B
F
F
F
F,B
B,F
|
Bakteri, ulat,
Pestisida
Busuk dan berwarna hitam
Ulat
Pestisida
Busuk dan berwarna hitam
Pewarna, bakteri, label expayer date, BPOM.
Rusak, bakteri, expayer date,
BPOM.
Rusak, basi, bakteri, debu
Rusak, label expayer date, BPOM,
Kemasan Rusak, label expayer date,
BPOM,
Rusak
Basi, rusak, bakteri, bau
Bakteri E.coli, pasir, debu
|
Pemilihan buah alpukat yang
segar, serta bebas dari pestisida, cuci pada air yang
mengalir, jika belum diolah simpan dalam lemari pendingin agar awet
Hilangkan bagian yang rusak dan busuk, simpan pada tempat
yang dindin, dicuci pada air mengalir
Disimpan ditempat yang kering, perhatikan label kemasan
Disimpan ditempat yang kering, label kemasan diperhatikan
Penyimpanan jangan terlalu lama, simpan pada tempat yang
tertutup,
pemilih air kelapa muda yang segar, Digunakan langsung
Disimpan
ditempat yang kering, label kemasan diperhatikan
Disimpan ditempat yang kering, label kemasan diperhatikan
Disimpan ditempat yang kering dan tertutup
Digunakan langsung
Jika belum diolah simpan dalam lemari
es, Hindari dari sinar matahari secara langsung.
Gunakan air yang sudah diolah / air minum
|
·
Identifikasi Bahaya dan Cara
Pencegahan Pada
|
No
|
Peralatan
|
Bahaya
B/F/K/
|
Jenis Bahaya
|
Cara Pencegahan
|
|
1
2
3
4
|
Pisau
Gelas plastik
Toples
Sendok
|
F
F
F, B
F,B
|
Sisa bekas pemotongan, karat,
tidak di bersihkan
Sisa bekas penggunaan, berdebu
Sisa kotoran dan minyak yang
menempel, tidak di lakukan pencucian ulang, Bakteri dari sisa makanan yang
diolah sebelumnya.
Debu, Bakteri dari sisa makanan
yang diolah sebelumnya.
|
Cuci sebelum dan setelah digunakan
dan dikeringkan
Simpan pada tempat yang tertutup
tdk berdebu dan bungkus dengan plastik
Cuci dengan sabun dan bilas hingga
bersih setelah digunakan, simpan dengan cara dibalik ditempat yang kering
Cuci dengan sabun dan bilas hingga
bersih setelah digunakan, simpandi tempat yang kering
|
·
Identifikasi Bahaya dan Cara Pencegahan
Pada Proses Pengolahan
|
No
|
Proses
|
Bahaya
B/F/K/
|
Jenis Bahaya
|
Cara Pencegahan
|
|
1
2
3
4
5
|
Persiapan
Pencucian
Pemotongan
Penataan
Distribusi
|
F
B,F,K
B,F
K,F
B, F
|
Kotoran
Bakteri E.Colli, kualitas air
Bakteri dari alat pemotongan
Penataan jenis bahan
terkontaminasi bahan kimia, debu dan alat tidak bersih
Bakteri pada peralatan makan,
kotoran debu sebelum pengepakan ( wrapping )
|
Pengecekan bahan makanan sebelum
digunakan
Gunakan air yang bersih
Mencuci alat pemotongan dengan
sabun sesudah dipakai
Pada penataan bahan-bahan jauhkan
dari bahan kontaminan
usahakan makanan selalu tertutup
hingga makanan dipakkan
|
·
Identifikasi Penjamah Makanan
|
No
|
Penjamah Makanan
|
Bahaya
B/F/K/
|
Jenis Bahaya
|
Cara Pencegahan
|
|
1
|
Penjamah
|
B,F
|
Bakteri dari tangan penjamah,
rambut, kotoran, keringat.
|
Penjamah mencuci tangan dengan
sabun sebelum menyentuh makanan, memakai korpus dan sarung tangan.
|
·
Penetapan Pemantauan Pada Setiap CCP
|
No
|
Kegiatan
Pemantauan
|
Cara
Pemantauan
|
Hasil
Pemantauan
|
|
1
|
Persiapan
|
Pengamatan uji sanitasi alat,
kebersihan tempat dan uji kesegaran
bahan dan jenis buah.
|
- Tidak
dilakukan pencucian buah, alat yang digunakan tdk bersih serta tempatnya
berada di pinggir jalan dan terbuka.
- Sebagian
jenis bahan sudah dipotong dadu
kemudian di simpan di dalam toples dan sebagiannya dalam wadah
tertutup. Tenaga pengolah tidak menggunakan pakaian lengkap, tidak memakai
masker dan tidak memakai corpus atau penutup kepala.
|
|
2
|
Penataan
|
Pengamatan
|
- Penataan
bahan - bahan di masukkan dalam gelas
plastik khusus satu kali pakai kemudian di tutup.
|
|
3
|
Distribusi
|
Pengamatan
|
Makanan disajikan dengan
menggunakan gelas plastic/kaca.
|
2.
Analisis Resiko Bahaya
·
Analisa
resiko bahaya pada bahan
|
No
|
Bahan
Mentah
|
Kelompok
Bahaya
|
Kategori
Resiko
|
|||||
|
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
F
|
|||
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
|
Buah alpukat
Buah nangka
Aneka agar
Sagu mutiara
Kelapa muda
Susu kental manis
Air gula merah
Kacang
Sirup
Es batu
|
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
|
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
|
-
-
-
-
-
+
-
-
+
-
|
+
+
+
+
+
-
+
+
-
+
|
+
+
+
+
-
-
+
+
-
+
|
-
-
-
-
-
+
-
-
+
-
|
III
III
III
III
III
III
III
III
III
III
|
·
Analisa
resiko bahaya pada proses
|
No
|
Bahan
Mentah
|
Kelompok
Bahaya
|
Kategori
Resiko
|
|||||
|
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
F
|
|||
|
1
2
3
4
|
Pemotongan
Penyimpanan
Penatann / pencampuran
Pendistribusian
|
-
-
-
-
|
+
+
+
+
|
-
-
-
-
|
+
+
+
+
|
+
+
+
+
|
-
-
-
-
|
III
III
III
III
|
Keterangan :
A : produk untuk konsumen beresiko
tinggi
B : mengandung bahan yang sensitif
terhadap bahaya biologi/kimia/fisik
C : tidak ada tahap untuk
mencegah/menghilangkan bahaya
D : mengalami kontaminasi kembali
setelah pengolahan
E : kemungkinan penanganan yang
salah selama distribusi, penjualan/konsumsi
F : tidak ada cara
mencegah/menghilangkan bahaya konsumen
LANGKAH 7 (PRINSIP 2)
PENETAPAN CRITICAL CONTROL
POINT
1.
Pengertian
TKK / CCP
TKK à titik, prosedur atau tahap operasional yang dapat dikendalikan untuk menghilangkan atau mengurangi kemungkinan
terjadinya bahaya.
Untuk setiap bahaya yang signifikan
maka harus ditetapkan apakah suatu Titik Kendali Kritis atau bukan. Titik
kendali kritis adalah suatu tahap atau prosedur dimana pengendalian dapat
diterapkan dan bahaya keamanan pangan dapat dicegah, dihilangkan atau dikurangi
sampai tingkat yang dapat diterima sehingga resiko dapat diminimalkan. Apabila
tahap ini tidak dapat dikendalikan maka dapat menimbulkan bahaya keamanan
pangan. Tim HACCP menetapkan dimanan bahaya-bahaya yang tinggi risikonya dapat
dikendalikan. CCP dapat diidentifikasi dengan menggunakan pengetahuan tentang
proses produksi dan semua potensi bahaya dan signifikasi bahaya dari analisa
bahaya serta tindakan pencegahan yang ditetapkan. Untuk membantu menemukan
dimana seharusnya CCP yang benar, dapat digunakan Diagram Pohon Keputusan CCP
(CCP Decision Tree). Diagram pohon keputusan adalah seri pertanyaan logis yang
menanyakan setiap bahaya. Jawaban dari setiap pertanyaan akan memfasilitasi dan
membawa Tim HACCP secara logis memutuskan apakah CCP atau bukan. Disamping
diagram pohon kepurusan untuk proses, untuk membantu menetapkan dapat juga
digunakan Pohon Keputusan CCP untuk bahan baku dan formulasi.
2. Kelompok TKK / CCP
Pengelompokan & Cara penetapan TKK - - - TKK1 à
menghilangkan atau mencegah bahaya
TKK 2 à mengurangi bahaya (tdk dpt menghilangkan)
TKK 2 à mengurangi bahaya (tdk dpt menghilangkan)
3. CCP Decession Tree (CDT) (POHON PENETAPAN TKK
a.
CCP Descession tree jenis bahan
1)
Buah alpukat
|
P1. Apakah buah alpukat mengandung
potensi bahaya ? (B, K, F)
|
Tidak Ya CCP
|
P2.
Apakah tahap pemotongan dapat menghilangkan / mengurangi bahaya sampai
batas aman?
|
Tidak Ya CCP
|
P3.
Apakah tahap pencampuran dapat menghilangkan / mengurangi bahaya sampai
batas aman?
|
Tidak bukan CCP
Ya
2) buah
nangka
|
P1. Apakah buah nangka mengandung
potensi bahaya ? (B, K, F)
|
Tidak Ya CCP
|
P2.
Apakah tahap pemotongan dapat menghilangkan / mengurangi bahaya sampai
batas aman?
|
Tidak Ya CCP
|
P3.
Apakah tahap pencampuran dapat menghilangkan / mengurangi bahaya sampai
batas aman?
|
Tidak CCP Ya
3) Aneka
agar
|
P1. Apakah agar mengandung potensi
bahaya ? (B, K, F)
|
Tidak Ya
CCP
|
P2.
Apakah tahap pemotongan dapat menghilangkan / mengurangi bahaya sampai
batas aman?
|
Tidak Ya CCP
|
P3.
Apakah tahap pencampuran dapat menghilangkan / mengurangi bahaya sampai
batas aman?
|
Tidak CCP
Ya
4) Sagu
mutiara
|
P1. Apakah sagu mutiara mengandung
potensi bahaya ? (B, K, F)
|
Tidak Ya CCP
|
P2.
Apakah tahap pencampuran dapat menghilangkan / mengurangi bahaya sampai
batas aman?
|
Tidak bukan CCP Ya
5) Kacang
|
P1. Apakah kacang mengandung potensi
bahaya ? (B, K, F)
|
Tidak Ya
CCP
|
P2.
Apakah tahap pencampuran dapat menghilangkan / mengurangi bahaya sampai
batas aman?
|
Tidak bukan CCP Ya
6) Air gula
merah
|
P1. Apakah air gula merah mengandung
potensi bahaya ? (B, K, F)
|
Tidak Ya CCP
|
P2.
Apakah tahap pencampuran dapat menghilangkan / mengurangi bahaya sampai
batas aman?
|
Tidak bukan CCP Ya
7) Air
kelapa muda
|
P1. Apakah air kelapa muda mengandung
potensi bahaya ? (B, K, F)
|
Tidak Ya CCP
|
P2.
Apakah tahap pencampuran dapat menghilangkan / mengurangi bahaya sampai
batas aman?
|
Tidak bukan CCP Ya
8) Sirup
|
P1. Apakah sirup mengandung potensi
bahaya ? (B, K, F)
|
Tidak Ya CCP
|
P2.
Apakah tahap pencampuran dapat menghilangkan / mengurangi bahaya sampai
batas aman?
|
Tidak bukan CCP Ya
9) Susu
|
P1. Apakah susu mengandung potensi bahaya ? (B, K, F)
|
Tidak Ya CCP
|
P2.
Apakah tahap pencampuran dapat menghilangkan / mengurangi bahaya sampai
batas aman?
|
Tidak bukan CCP Ya
10) Es batu
|
P1. Apakah es batu mengandung
potensi bahaya ? (B, K, F)
|
Tidak
Ya CCP
|
P2.
Apakah tahap pencampuran dapat menghilangkan / mengurangi bahaya sampai
batas aman?
|
Tida bukan CCP Ya
b.
CCP Descession tree tahap proses
1)
Tahap pemotongan bahan
|
P1.
Apakah tahap ini khusus ditujukkan untuk menghilangkan / mengurangi bahaya
sampai batas aman ?
|
|
CCP
|
Tidak Ya
|
P2.
Apakah kontaminasi bahaya dapat terjadi / meningkat sampai melebihi batas ?
|
Tidak
bukan ccp Ya
|
P3.
Apakah tahap proses selanjutnya dapat menghilagkan / mengurangi bahaya
sampai batas aman ?
|
Tidak Ya
2) Tahap
penataan atau pencampuran bahan
|
CCP
|
Tidak Ya
3) Tahap
penataan bahan
|
P1. Apakah tahap
ini khusus ditujukkan untuk menghilangkan / mengurangi bahaya sampai batas
aman ?
|
Tidak
bukan CCP Ya
|
P2. Apakah
kontaminasi bahaya dapat terjadi / meningkat sampai melebihi batas ?
|
Tidak bukan CCP Ya
|
P3. Apakah tahap
proses selanjutnya tidak menambah bahaya sampai batas aman ?
|
Tidak bukan CCP Ya
4) Tahap pendistribusian
|
P1. Apakah tahap
ini khusus ditujukkan untuk menghilangkan / mengurangi bahaya sampai batas
aman ?
|
Tidak Ya
|
P2. Apakah
kontaminasi bahaya dapat bertambah sampai melebihi batas ?
|
Tidak bukan CCP Ya
4. Contoh penetapan TKK / CCP
|
Input/tahap proses
|
Bahaya
|
P1
|
P2
|
P3
|
CCP/bukan CCP
|
|
Pemotongan
Buah alpukat
Buah nangka
Aneka agar
|
Cemaran, fisik
Biologis, kimia
Kimia, biologis
Mikroba E.coli
|
Y
Y
Y
Y
|
T
Y
Y
Y
|
T
T
T
T
|
Bukan CCP
CCP
CCP
CCP
|
|
Penataan
Buah alpukat
Buah nangka
Aneka agar
Sagu mutiara
Kacang
Air gula merah
Air kelapa mudah
Sirup susu kental manis
Es batu
|
Cemaran, debu dll
|
T
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
|
T
Y
Y
Y
T
T
T
T
T
T
T
|
T
T
T
T
|
Bukan CCP
CCP
CCP
CCP
Bukan CCP
Bukan CCP
Bukan CCP
Bukan CCP
Bukan CCP
Bukan CCP
Bukan CCP
|
|
Pendistribusian
|
Fisik
|
T
|
T
|
|
Bukan CCP
|
Keterangan:
Y
: Ya
T
: Tidak
LANGKAH 8 (PRINSIP 3)
PENETAPAN CRITICAL LIMIT
|
Komponen HACCP
|
Parameter kritis
|
Batas kritis
|
|
Pemotongan
bahan
|
Bahan
makanan Alat
|
Bahan
makanan bersih Alat pemotongan yang
digunakan bersih
|
|
Penyimpanan
sementara
|
Tempat Suhu
|
Wadah
yang digunakan bersih di simpan
pada suhu ruang
|
|
Pencampuran
bahan
|
Tempat
|
Wadah
yang digunakan bersih
|
|
Pendistribusian
|
Suhu
Waktu
|
Suhu makanan pada pendistribusian 25°C (suhu ruang)
Waktu
pendistribusian ± 15 menit
|
LANGKAH
9 (PRINSIP 4)
PROSEDUR PEMANTAUAN CCP
Kegiatan pemantauan pembuatan es
teler:
|
No
|
Kegiatan pemantauan
|
Cara pemantauan
|
Hasil pemantauan
|
|
1
|
Pemotongan bahan makanan
|
Pengamatan
|
Alat yang digunakan untuk memotong
buah alpukat, buah nangka dan agar berbeda-beda dan bersih
|
|
2
|
Penyimpanan sementara
|
Pengamatan
|
Semua bahan makanan disimpan sesuai
dengan jenis bahan makanan.
|
|
3
|
Penataan/pencampuran bahan
|
Pengamatan
|
Penataan semua jenis bahan
dilakukan dengan menggunakan sendok yang berbeda dan gelas yang digunakan
bersih.
|
|
4
|
Pendistribusian
|
Pengamatan
|
Pendistribusian makanan dilakukan
dengan menggunakan gerobak makan dengan keadaan tertutup
|
LANGKAH
10 (PRINSIP 5)
PENETAPAN TINDAKAN KOREKSI
|
Tingkat resiko
|
Tindakan koreksi
|
|
Produk beresiko rendah
|
Produk
dapat diproses, penyimpangan harus dikoreksi.
Pengawasan
rutin harus dilakukan untuk menjamin status resiko rendah berubah menjadi
status sedang atau tinggi.
|
LANGKAH 11(PRINSIP 6)
VERIFIKASI PROGRAM HACCP
|
No
|
Kegiatan Pemantauan
|
Penyimpangan
|
Tindak
koreksi
|
|
1
|
Pemotongan bahan
|
Pemotongan
dilakukan dengan menggunakan alat yang sama sehingga memungkinkan terjadinya
kontaminasi
|
Sebaiknya
pemotongan dilakukan dengan menggunakan alat yang berbeda untuk satu jenis
masakan saja.
|
|
2
|
Penyimpanan sementara
|
Penyimpanan
bahan dilakukan bersamaan dengan jenis
bahan makanan lain dalam satu wadah yang sama sehingga memungkinkan
terjadinya kontaminasi dari satu makanan ke makanan lainnya.
|
Sebaiknya
penyimpanan bahan makanan menggunakan
alat / wadah yang berbeda untuk satu jenis masakan saja.
|
|
3
|
Penataan/pencampuran
|
-
|
-
|
|
4
|
Pendistribusian
|
-
|
-
|
LANGKAH 12 (PRINSIP 7)
PEREKAMAN DATA/DOKUMENTASI
Dokumentasi dilakukan terhadap beberapa hal yaitu definisi
CCP, prosedur pengendalian, verifikasi data dan catatan penyimpangan dari
prosedur normal. Dokumentasi dapat mempermudah pelaksanaan pengoreksian apabila
terjadi kasus penyimpangan.
1)
Judul
Hazard
Analisis Critical Control Point (HACCP) pada Es Teler di Pettarani.
2)
Tanggal
Pengamatan dan Pencatatan : 05 April 2015
a)
Diskripsi Produk : Es teler adalah
minuman es berisi potongan buah alpukat, kelapa muda, nangka, kacang, sagu
mutiara, susu, sirup, air gula merah serta es batu yang merupakan minuman yang
berada di jalan pettarani.
a.) Bahan dan bumbu: Buah alpukat, buah
nangka, kelapa muda, agar, sagu mutiara, kacang, susu kental manis, sirup dan
air gula merah serta es batu.
b.) Alat : Baskom, loyang, pisau, gelas,
sendok, toples dan mangkuk.
3)
Identifikasi
Penggunaan
Es
teler adalah jenis minuman yang sering di komsumsi oleh masyarakat umum baik
anak-anak, orang tua, remaja dsb.
4)
Proses
yang dilakukan pada es teler
·
Proses
pemotongan bahan
Analisa
bahan sesuai dengan spesifikasi
·
Proses
pencampuran/penataan
Pencampuran
bahan makanan mulai dari bahan pertama sampai dengan bahan terakhir.
·
Proses
Pendistribusian Makanan
Pemantauan
pada proses pendistribusian makanan.
5)
Identifikasi
Bahaya dan Cara Pencegahan pada CCP
·
Proses
Pemotongan bahan
Analisa
bahaya pada proses pemotongan bahan meliputi kebersihan alat, penjamah dan
kebersihan tempat atau wadah
·
Proses Pencampuran
Analisis
bahaya pada proses pencampuran meliputi, peralatan yang digunakan dan pencampuran
bahan terhadap kontaminasi yang mungkin terjadi
·
Proses
penyimpanan bahan sementara
Analisis
bahaya: waktu, tempat, kebersihan tempat, perlakuan pada makanan selama
penyimpanan
·
Proses
Pendistribusian
Analisis
bahaya: alat saji, penjamah, kebersihan alat pemorsian, ketetapan waktu saat
distribusi
6)
Penetapan
Batas Kritis dan Toleransi pada CCP
·
Proses
Pemotongan bahan
Sterilisasi
alat dan hygiene pekerja dan Bahan makanan
bersih
·
Proses
Penyimpanan sementara
Penyimpanan
dilakukan sesuai dengan jenis bahan makanan dan di simpan pada suhu ruang
·
Proses
Pencampuran/penataan
Pada
penataan bahan-bahan jauhkan dari bahan kontaminan
·
Proses
Pendistribusian
Waktu
distribusi sampai pada konsumen tepat waktu dan perhatikan aliran distribusinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar