Selasa, 19 Mei 2015

HACCP ES TELER



Mata Kuliah  : PMM-B
Dosen              : Khiki Purnawati Kasim, S.ST.,M.Kes

HACCP ES TELER DI PETTARANI
OLEH
HILDAYANTI UMAR
PO.71.3.221.13.1.021
    Tingkat : II A


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA          POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR                    JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN                                             PROGRAM STUDI D III                                                                                    2014/2015


LANGKAH  1  HACCP
 PEMBENTUKAN TIM HACCP
No.
Nama
NAMA WARUNG
ALAMAT
JABATAN
1
  Hldayanti Umar
Es Teler Pettarani
Jln.Ap.Pettarani Makassar
Ketua TIM
2
  Sarmilah
Es teler

Anggota
3
  Nur fitriana
Es teler

Anggota
4
Duhryaty asnidar
Es teler bantabntaeng
Banta - bantaeng
Anggota
5
  Muh. Rivai
Es teler

Anggota



















LANGKAH 2 HACCP
 DESKRIPSI PRODUK

Spesifikasi
Tolak ukur
Nama produk
Es teler
Komposisi/bahan
Buah alpukat, buah nangka, kelapa muda, agar, sagu mutiara, kacang, susu kental manis, sirup dan air gula merah serta es batu.
Alat yang di gunakan
Pisau, gelas , sendok dan toples
Cara produksi
Agar dan sagu mutiara di masak > buah alpukat,  nangka dan agar di potong dadu > Susun dan tata potongan buah, agar, sagu mutiara, kacang secukupnya didalam gelas atau mangkuk es > Masukkan es batu kemudian tuang air kelapa muda > tambahkan susu kental manis dan sirup diatasnya > es teller siap di sajikan.
Jenis Bahan pengemas
Di kemas dalam gelas plastic kemudian di tutup dengan penutup plastic
Cara penyimpanan
25º C
Umur simpan
3 hari
Cara distribusi
Menggunakan gerobak
Penggunaan produk
Produk siap di komsumsi
Target konsumen
Anak – anak hingga orang tua
      
      





LANGKAH 3 HACCP
IDENTIFIKASI TUJUAN PENGGUNAAN
      
       Identifikasi pengguna produk yang ditujukan adalah  untuk komsumsi umum,   seperti :
·         Kelompok usia Anak-anak
·         Kelompok usia Dewasa
·         Kelompok usia Orang Tua
·         Kelompok pengguna tertentu (bayi, ibu hami, immunocompromised dll)





















LANGKAH 4 HACCP
PENYUSUNAN DIAGRAM ALIR
PEMOTONGAN  BAHAN
 PERSIAPAN
 





                                                           
Buah nangka
  Aneka agar
PENATAAN / PENCAMPURAN KE DALAM GELAS
Es batu
Sirup
Aneka agar
Buah alpukat
Sagu mutiara
Buah  alpukat
Air gula merah
Air kelapa muda
Susu kental manis
     Kacang
Buah nangka
ES TELER SIAP DI SAJIKAN
 













LANGKAH 5 HACCP
VERIFIKASI DIAGRAM ALIR
Diagram alir yang telah dibuat harus diverifikasikan kesesuaian kondisinya dengan tahapan proses yang terjadi di lapangan. Verifikasi tersebut dilakukan dengan cara pengamatan langsung tahapan produksi, pengambilan sample, wawancara dan pengamatan operasi non rutin. Apabila diagram alir yang telah dibuat tidak sesuai dengan yang terjadi dilapangan, maka haruslah dilakukan modifikasi terhadap diagram alir tersebut. 

Diagram alir yang telah dibuat harus sesuai dengan yang terjadi dilapangan, verifikasi dapat dilakukan dengan memperhatikan langkah berikut ini ;
>> Diagram alir harus menjadi penjelasan aktual di setiap waktu kerja
  • Per shift, per hari, waktu, minggu, bulan bahkan tahunan.
  • Libur nasional, peek season, mount rush dan hal lain yang berhubungan dengan lonjakan produksi harus dihitung.
>> Verifikasi harus dilakukan dari awal produksi sampai dengan akhir proses
  • Pastikan tidak ada proses yang terlewat
  • Pastikan semua parameter sudah sesuai proses
  • wawancara setiap personel terkait untuk memastikan tidak ada yang terlewat
>> Revisi diagram alir yang telah dibuat
  • jangan ragu untuk mengubah diagram alir yang sudah dibuat sesuai dengan kondisi praktek di lapangan
  • Bila perlu ubah kondisi praktek di lapangan agar sesuai dengan diagram alir
>> Verifikasi yang dilakukan harus dilakukan oleh personal yang memahami proses
  • Manager produksi atau Supervisor produksi
  • Departemen terkait yang paham dengan proses (R&D, 

LANGKAH 6 (PRINSIP 1) HACCP
 ANALISA BAHAYA
1.      Identifikasi bahaya dan cara pencegahan
·            Identifikasi Bahaya dan Cara Pencegahan Pada Bahan

No
Jenis bahan
Bahaya
F/K/B(M)
Jenis Bahaya
Cara Pencegahan
1





2




3




4



5




6



7




8


9




10
Buah alpukat





Buah nangka




Agar (merah, hijau dan coklat)


Sagu mutiara



Air kelapa muda




Susu kental manis


Sirup (DHT)




Kacang


Air gula merah




Es batu
B,K,F





B,F,K




K,B,F




F,B,K



F,B




F



F




F


F,B




B,F
Bakteri, ulat,
Pestisida
Busuk dan berwarna hitam


Ulat
Pestisida
Busuk dan berwarna hitam

Pewarna, bakteri,  label expayer date, BPOM.

Rusak, bakteri, expayer date, BPOM.

Rusak, basi, bakteri, debu



Rusak, label expayer date, BPOM,

Kemasan Rusak, label expayer date, BPOM,

Rusak


Basi, rusak, bakteri, bau



Bakteri E.coli, pasir, debu
  Pemilihan buah alpukat yang
segar, serta bebas dari pestisida, cuci pada air yang mengalir, jika belum diolah simpan dalam lemari pendingin agar awet

 Hilangkan bagian yang rusak dan busuk, simpan pada tempat yang dindin, dicuci pada air mengalir
     
     
Disimpan ditempat yang kering, perhatikan label kemasan

     

Disimpan ditempat yang kering, label kemasan diperhatikan

        
Penyimpanan jangan terlalu lama, simpan pada tempat yang tertutup,
pemilih air kelapa muda yang segar, Digunakan langsung

 Disimpan ditempat yang kering, label kemasan diperhatikan


Disimpan ditempat yang kering, label kemasan diperhatikan

        

Disimpan ditempat yang kering dan tertutup
        
Digunakan langsung
         Jika belum diolah simpan dalam lemari es, Hindari dari sinar matahari secara langsung.

Gunakan air yang sudah diolah / air minum









·                     Identifikasi Bahaya dan Cara Pencegahan Pada
No
Peralatan
Bahaya
B/F/K/
Jenis Bahaya
Cara Pencegahan
1



2




3







4



Pisau



Gelas plastik



Toples







Sendok


F



F



     F, B




    


       F,B
Sisa bekas pemotongan, karat, tidak di bersihkan

Sisa bekas penggunaan, berdebu


Sisa kotoran dan minyak yang menempel, tidak di lakukan pencucian ulang, Bakteri dari sisa makanan yang diolah sebelumnya.

Debu, Bakteri dari sisa makanan yang diolah sebelumnya.
Cuci sebelum dan setelah digunakan dan dikeringkan

Simpan pada tempat yang tertutup tdk berdebu dan bungkus dengan plastik

Cuci dengan sabun dan bilas hingga bersih setelah digunakan, simpan dengan cara dibalik ditempat yang kering


Cuci dengan sabun dan bilas hingga bersih setelah digunakan, simpandi tempat yang kering





·               Identifikasi Bahaya dan Cara Pencegahan Pada Proses Pengolahan

No
Proses
Bahaya
B/F/K/
Jenis Bahaya
Cara Pencegahan
1



2


3



4




5
Persiapan



Pencucian


Pemotongan



Penataan




Distribusi
F



    B,F,K


B,F



K,F




B, F
Kotoran



Bakteri E.Colli, kualitas air

Bakteri dari alat pemotongan


Penataan jenis bahan terkontaminasi bahan kimia, debu dan alat tidak bersih
Bakteri pada peralatan makan, kotoran debu sebelum pengepakan ( wrapping )
Pengecekan bahan makanan sebelum digunakan

Gunakan air yang bersih

Mencuci alat pemotongan dengan sabun sesudah dipakai
Pada penataan bahan-bahan jauhkan dari bahan kontaminan
usahakan makanan selalu tertutup hingga makanan dipakkan




·            Identifikasi Penjamah Makanan
No
Penjamah Makanan
Bahaya
B/F/K/
Jenis Bahaya
Cara Pencegahan
1



Penjamah
B,F
Bakteri dari tangan penjamah, rambut, kotoran, keringat.
Penjamah mencuci tangan dengan sabun sebelum menyentuh makanan, memakai korpus dan sarung tangan.



·            Penetapan Pemantauan Pada Setiap CCP
No
Kegiatan Pemantauan
Cara Pemantauan
Hasil Pemantauan
1 
Persiapan
Pengamatan uji sanitasi alat, kebersihan tempat  dan uji kesegaran bahan dan jenis buah.
-      Tidak dilakukan pencucian buah, alat yang digunakan tdk bersih serta tempatnya berada di pinggir jalan dan terbuka.
-      Sebagian jenis bahan sudah dipotong dadu  kemudian di simpan di dalam toples dan sebagiannya dalam wadah tertutup. Tenaga pengolah tidak menggunakan pakaian lengkap, tidak memakai masker dan tidak memakai corpus atau penutup kepala.
2
Penataan
Pengamatan
-      Penataan bahan - bahan  di masukkan dalam gelas plastik khusus satu kali pakai kemudian di tutup.
3
Distribusi
Pengamatan
Makanan disajikan dengan menggunakan gelas plastic/kaca.

2.      Analisis Resiko Bahaya
·            Analisa resiko bahaya pada bahan
No
Bahan Mentah
Kelompok Bahaya
Kategori Resiko
A
B
C
D
E
F
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Buah alpukat
Buah nangka
Aneka agar
Sagu mutiara
Kelapa muda
Susu kental manis
Air gula merah
Kacang
Sirup
Es batu
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
-
-
-
-
-
+
-
-
+
-
+
+
+
+
+
-
+
+
-
+
+
+
+
+
-
-
+
+
-
+
-
-
-
-
-
+
-
-
+
-
III
III
III
III
III
III
III
III
III
III

·         Analisa resiko bahaya pada proses
No
Bahan Mentah
Kelompok Bahaya
Kategori Resiko
A
B
C
D
E
F
1
2
3
4
Pemotongan
Penyimpanan
Penatann /  pencampuran
Pendistribusian                                                                                            
-
-
-
-
+
+
+
+
-
-
-
-
+
+
+
+
+
+
+
+
-
-
-
-
III
III
III
III

Keterangan :
A : produk untuk konsumen beresiko tinggi
B : mengandung bahan yang sensitif terhadap bahaya biologi/kimia/fisik
C : tidak ada tahap untuk mencegah/menghilangkan bahaya
D : mengalami kontaminasi kembali setelah pengolahan
E : kemungkinan penanganan yang salah selama distribusi, penjualan/konsumsi
F : tidak ada cara mencegah/menghilangkan bahaya konsumen














LANGKAH 7 (PRINSIP 2)
PENETAPAN CRITICAL CONTROL POINT
1.      Pengertian TKK / CCP
TKK à titik, prosedur atau tahap operasional yang dapat dikendalikan untuk    menghilangkan atau mengurangi kemungkinan terjadinya bahaya.
Untuk setiap bahaya yang signifikan maka harus ditetapkan apakah suatu Titik Kendali Kritis atau bukan. Titik kendali kritis adalah suatu tahap atau prosedur dimana pengendalian dapat diterapkan dan bahaya keamanan pangan dapat dicegah, dihilangkan atau dikurangi sampai tingkat yang dapat diterima sehingga resiko dapat diminimalkan. Apabila tahap ini tidak dapat dikendalikan maka dapat menimbulkan bahaya keamanan pangan. Tim HACCP menetapkan dimanan bahaya-bahaya yang tinggi risikonya dapat dikendalikan. CCP dapat diidentifikasi dengan menggunakan pengetahuan tentang proses produksi dan semua potensi bahaya dan signifikasi bahaya dari analisa bahaya serta tindakan pencegahan yang ditetapkan. Untuk membantu menemukan dimana seharusnya CCP yang benar, dapat digunakan Diagram Pohon Keputusan CCP (CCP Decision Tree). Diagram pohon keputusan adalah seri pertanyaan logis yang menanyakan setiap bahaya. Jawaban dari setiap pertanyaan akan memfasilitasi dan membawa Tim HACCP secara logis memutuskan apakah CCP atau bukan. Disamping diagram pohon kepurusan untuk proses, untuk membantu menetapkan dapat juga digunakan Pohon Keputusan CCP untuk bahan baku dan formulasi.
2.      Kelompok TKK / CCP
Pengelompokan & Cara penetapan TKK - - - TKK1 à menghilangkan atau mencegah bahaya
TKK 2
à mengurangi bahaya (tdk dpt menghilangkan)
3.      CCP Decession Tree (CDT)  (POHON PENETAPAN TKK
a.       CCP Descession tree jenis bahan
1)      Buah alpukat
P1. Apakah buah alpukat mengandung potensi bahaya ? (B, K, F)
 



           
      Tidak                                                 Ya          CCP

P2. Apakah tahap pemotongan dapat menghilangkan / mengurangi bahaya sampai batas aman?

 




Tidak                                            Ya      CCP
P3. Apakah tahap pencampuran dapat menghilangkan / mengurangi bahaya sampai batas aman?

 



           

Tidak       bukan CCP                 Ya

2)      buah nangka
P1. Apakah buah nangka mengandung potensi bahaya ? (B, K, F)

 




Tidak                                       Ya         CCP
P2. Apakah tahap pemotongan dapat menghilangkan / mengurangi bahaya sampai batas aman?

 





                        Tidak                                       Ya       CCP
P3. Apakah tahap pencampuran dapat menghilangkan / mengurangi bahaya sampai batas aman?

 




Tidak        CCP                      Ya

3)      Aneka agar
P1. Apakah agar mengandung potensi bahaya ? (B, K, F)






 Tidak                                      Ya         CCP
P2. Apakah tahap pemotongan dapat menghilangkan / mengurangi bahaya sampai batas aman?

 





                        Tidak                                       Ya       CCP
P3. Apakah tahap pencampuran dapat menghilangkan / mengurangi bahaya sampai batas aman?

 





                          Tidak      CCP                      Ya
4)      Sagu mutiara
P1. Apakah sagu mutiara mengandung potensi bahaya ? (B, K, F)

 




Tidak                                           Ya         CCP

P2. Apakah tahap pencampuran dapat menghilangkan / mengurangi bahaya sampai batas aman?

 




   Tidak          bukan CCP           Ya

5)      Kacang
P1. Apakah kacang mengandung potensi bahaya ? (B, K, F)

 




   Tidak                                       Ya       CCP
P2. Apakah tahap pencampuran dapat menghilangkan / mengurangi bahaya sampai batas aman?

 





Tidak      bukan CCP         Ya

6)      Air gula merah
P1. Apakah air gula merah mengandung potensi bahaya ? (B, K, F)

 





  Tidak                                             Ya       CCP
P2. Apakah tahap pencampuran dapat menghilangkan / mengurangi bahaya sampai batas aman?

 





                              Tidak        bukan CCP          Ya
7)      Air kelapa muda
P1. Apakah air kelapa muda mengandung potensi bahaya ? (B, K, F)

 




 Tidak                                           Ya       CCP
P2. Apakah tahap pencampuran dapat menghilangkan / mengurangi bahaya sampai batas aman?

 





                           Tidak        bukan CCP             Ya

8)      Sirup
P1. Apakah sirup mengandung potensi bahaya ? (B, K, F)

 




 Tidak                                        Ya        CCP
P2. Apakah tahap pencampuran dapat menghilangkan / mengurangi bahaya sampai batas aman?

 





                          Tidak         bukan CCP          Ya

9)      Susu
P1. Apakah susu  mengandung potensi bahaya ? (B, K, F)

 




  Tidak                                      Ya        CCP
P2. Apakah tahap pencampuran dapat menghilangkan / mengurangi bahaya sampai batas aman?

 





                         Tidak        bukan CCP             Ya

10)  Es batu
P1. Apakah es batu mengandung potensi bahaya ? (B, K, F)

 




 Tidak                                      Ya       CCP
P2. Apakah tahap pencampuran dapat menghilangkan / mengurangi bahaya sampai batas aman?

 




                          Tida           bukan CCP            Ya

b.      CCP Descession tree tahap proses
1)      Tahap pemotongan bahan
P1. Apakah tahap ini khusus ditujukkan untuk menghilangkan / mengurangi bahaya sampai batas aman ?
CCP
 





                        Tidak                                            Ya             
P2. Apakah kontaminasi bahaya dapat terjadi / meningkat sampai melebihi batas ?
 





                        Tidak      bukan ccp                       Ya
P3. Apakah tahap proses selanjutnya dapat menghilagkan / mengurangi bahaya sampai batas aman ?
 
                        Tidak                                              Ya           

2)      Tahap penataan atau pencampuran bahan
CCP
 
Tidak                                              Ya

3)      Tahap penataan bahan
P1. Apakah tahap ini khusus ditujukkan untuk menghilangkan / mengurangi bahaya sampai batas aman ?

 





                        Tidak        bukan CCP                        Ya
P2. Apakah kontaminasi bahaya dapat terjadi / meningkat sampai melebihi batas ?

 




                       
Tidak      bukan CCP                         Ya
                                   
P3. Apakah tahap proses selanjutnya tidak menambah  bahaya sampai batas aman ?

 




                        Tidak        bukan CCP                      Ya

4)      Tahap  pendistribusian
P1. Apakah tahap ini khusus ditujukkan untuk menghilangkan / mengurangi bahaya sampai batas aman ?

 





                        Tidak                                                  Ya
P2. Apakah kontaminasi bahaya dapat bertambah  sampai melebihi batas ?

 





                        Tidak      bukan CCP                         Ya









4.      Contoh penetapan TKK / CCP
Input/tahap proses
Bahaya
P1
P2
P3
CCP/bukan CCP
Pemotongan
Buah alpukat
Buah nangka
Aneka agar
Cemaran, fisik
Biologis, kimia
Kimia, biologis
Mikroba E.coli
Y
Y
Y
Y
T
Y
Y
Y
T
T
T
T
Bukan CCP
CCP
CCP
CCP
Penataan
Buah alpukat
Buah nangka
Aneka agar
Sagu mutiara
Kacang
Air gula merah
Air kelapa mudah
Sirup susu kental manis
Es batu
Cemaran, debu dll
T
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
T
Y
Y
Y
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
Bukan CCP
CCP
CCP
CCP
Bukan CCP
Bukan CCP
Bukan CCP
Bukan CCP
Bukan CCP
Bukan CCP
Bukan CCP
Pendistribusian
Fisik
T
T

Bukan CCP
Keterangan:
Y     : Ya
T      : Tidak

















LANGKAH 8 (PRINSIP 3)
PENETAPAN CRITICAL LIMIT
Komponen HACCP
Parameter  kritis
Batas kritis
Pemotongan bahan
Bahan makanan Alat
Bahan makanan    bersih                     Alat pemotongan yang digunakan bersih
Penyimpanan sementara
Tempat           Suhu
Wadah yang digunakan bersih     di simpan pada suhu ruang
Pencampuran bahan
Tempat
Wadah yang digunakan bersih
Pendistribusian
Suhu
Waktu
Suhu makanan pada pendistribusian  25°C (suhu ruang)
Waktu  pendistribusian ± 15 menit










LANGKAH 9 (PRINSIP 4)
PROSEDUR PEMANTAUAN CCP
Kegiatan pemantauan pembuatan es teler:
No
Kegiatan pemantauan
Cara pemantauan
Hasil pemantauan
1
Pemotongan bahan makanan
Pengamatan
Alat yang digunakan untuk memotong buah alpukat, buah nangka dan agar berbeda-beda dan bersih
2
Penyimpanan sementara
Pengamatan
Semua bahan makanan disimpan sesuai dengan jenis bahan makanan.
3
Penataan/pencampuran bahan
Pengamatan
Penataan semua jenis bahan dilakukan dengan menggunakan sendok yang berbeda dan gelas yang digunakan bersih.
4
Pendistribusian
Pengamatan
Pendistribusian makanan dilakukan dengan menggunakan gerobak makan dengan keadaan tertutup




LANGKAH 10 (PRINSIP 5)
PENETAPAN TINDAKAN KOREKSI
Tingkat resiko
Tindakan koreksi
Produk  beresiko  rendah
Produk dapat diproses, penyimpangan harus dikoreksi.
Pengawasan rutin harus dilakukan untuk menjamin status resiko rendah berubah menjadi status sedang atau tinggi.












LANGKAH 11(PRINSIP 6)
VERIFIKASI PROGRAM HACCP
No
Kegiatan Pemantauan
Penyimpangan
Tindak koreksi
1
Pemotongan bahan
Pemotongan  dilakukan  dengan menggunakan alat  yang sama sehingga memungkinkan terjadinya kontaminasi
Sebaiknya pemotongan dilakukan dengan menggunakan alat yang berbeda untuk satu jenis masakan saja.
2
Penyimpanan sementara
Penyimpanan bahan  dilakukan bersamaan dengan jenis bahan makanan lain dalam satu wadah yang sama sehingga memungkinkan terjadinya kontaminasi dari satu makanan ke makanan lainnya.
Sebaiknya penyimpanan  bahan makanan menggunakan alat / wadah yang berbeda untuk satu jenis masakan saja.
3
Penataan/pencampuran
-
-
4
Pendistribusian
-
-






LANGKAH 12 (PRINSIP 7)
PEREKAMAN DATA/DOKUMENTASI
Dokumentasi dilakukan terhadap beberapa hal yaitu definisi CCP, prosedur pengendalian, verifikasi data dan catatan penyimpangan dari prosedur normal. Dokumentasi dapat mempermudah pelaksanaan pengoreksian apabila terjadi kasus penyimpangan.
1)         Judul
Hazard Analisis Critical Control Point (HACCP) pada Es Teler di Pettarani.
2)         Tanggal Pengamatan dan Pencatatan : 05 April 2015
a)         Diskripsi Produk : Es teler adalah minuman es berisi potongan buah alpukat, kelapa muda, nangka, kacang, sagu mutiara, susu, sirup, air gula merah serta es batu yang merupakan minuman yang berada di jalan pettarani.
a.)       Bahan dan bumbu: Buah alpukat, buah nangka, kelapa muda, agar, sagu mutiara, kacang, susu kental manis, sirup dan air gula merah serta es batu.
b.)      Alat : Baskom, loyang, pisau, gelas, sendok, toples dan mangkuk.
3)         Identifikasi Penggunaan
Es teler adalah jenis minuman yang sering di komsumsi oleh masyarakat umum baik anak-anak, orang tua, remaja dsb.
4)         Proses yang dilakukan pada es teler
·         Proses pemotongan bahan
Analisa bahan sesuai dengan spesifikasi
·         Proses pencampuran/penataan
Pencampuran bahan makanan mulai dari bahan pertama sampai dengan bahan terakhir.
·         Proses Pendistribusian Makanan
Pemantauan pada proses pendistribusian makanan.
5)         Identifikasi Bahaya dan Cara Pencegahan pada CCP
·         Proses Pemotongan bahan
Analisa bahaya pada proses pemotongan bahan meliputi kebersihan alat, penjamah dan kebersihan tempat atau wadah
·          Proses Pencampuran
Analisis bahaya pada proses pencampuran meliputi, peralatan yang digunakan dan pencampuran bahan terhadap kontaminasi yang mungkin terjadi
·         Proses penyimpanan bahan sementara
Analisis bahaya: waktu, tempat, kebersihan tempat, perlakuan pada makanan selama penyimpanan
·         Proses Pendistribusian
Analisis bahaya: alat saji, penjamah, kebersihan alat pemorsian, ketetapan waktu saat distribusi
6)         Penetapan Batas Kritis dan Toleransi pada CCP
·         Proses Pemotongan bahan
Sterilisasi alat dan hygiene pekerja dan Bahan makanan    bersih                    
·         Proses Penyimpanan sementara
Penyimpanan dilakukan sesuai dengan jenis bahan makanan dan di simpan pada suhu ruang
·         Proses Pencampuran/penataan
Pada penataan bahan-bahan jauhkan dari bahan kontaminan
·         Proses Pendistribusian
Waktu distribusi sampai pada konsumen tepat waktu dan perhatikan aliran distribusinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar